Dear.. (2)

Dear me,

Assalamualaikum, apa kabar? hampir genap 4 tahun setelah kamu mengirimkan surat untukku. Suratmu sudah kusimak(lagi), dan maaf jika ada bulir bulir yang keluar dari sudut mataku, hehe. Semakin tua usiaku ternyata tidak menambah kemahiranku dalam menahan air mata.

Aku menuju semester 5 saat menulis surat ini. Banyak hal yang sudah aku alami, lebih tepatnya-banyak sekali. Aku mulai merasakan hal-hal baru yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Banyak sekali kebahagiaan yang kurasakan setiap harinya, meski tak jarang beberapa hal tidak menyenangkan juga menyapaku, meski aku yakin, ada hikmah di setiap kejadian yang kualami. Ingin mengeluh, tapi nyatanya aku masih baik-baik saja sampai detik ini, jadi daripada mengeluh rasanya aku lebih pantas bersyukur, alhamdulillah. Terimakasih ya, sudah mendoakanku di masa lalu.

Umi dan abi semakin bertambah usia, tapi kerja kerasnya tidak pernah padam untuk membahagiakan aku, dan kedua kakakku. Meski rambut putih dan kerut di wajah mulia umi dan abi mulai tak bisa disembunyikan lagi, tapi semangat dan ketulusan hati dalam mendidik dan meluapkan kasih sayang pada kami tak pernah berkurang barang sedikitpun, malah semakin hari semakin bertambah kehangatan cinta yang aku rasakan. Aku selalu mendoakan dan mengharapkan kesehatan serta usia yang panjang dan berkah untuk kedua pahlawanku, tolong bantu doakan juga, ya. Aku amat menyayangi mereka.

Mba Nia dan mas Ihsan masih sama, masih selalu menyebalkan tapi tak pernah berhenti membuat rindu. Mba Nia akhirnya  berhasil menjadi dokter seperti impiannya dulu dan April tahun lalu ia sudah menemukan imamnya, teman hidupnya, dan alhamdulillah, Januari lalu mereka dikaruniai buah hati yang luar biasa menggemaskan, namanya Tsabit, umi dan abi sudah punya cucu sekarang, hehe, tidak kusangka akan secepat ini. Tapi tenang, mba Nia masih super cerewet seperti dulu. Semoga mba Nia dan keluarga kecilnya selalu dalam lindungan Allah, aamiin.

Mas Ihsan menuju tingkat akhir saat ini, dan dia sudah semakin mandiri, sudah bisa membantu mengurangi beban umi dan abi sedikit demi sedikit. Kabar baiknya, frekuensi pertengkaran kecil kami mulai berkurang, hehe. Sekarang lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bercerita singkat atau saling bertukar sudut pandang tentang suatu hal. Meskipun kampus kami berada di kota yang berdekatan, tetap saja pertemuan kami bergantung pada jadwal libur.
Doakan mereka ya agar selalu sukses dan tak luput dari lindungan Allah, aamiin. Ah, selalu rindu.

Time flies so fast, 4 tahun ternyata berjalan secepat ini.
Tumpukan kenangan bercampur rindu menjadi saksi bisu perjalananku, juga perjuangan umi dan abi.
Rumah sederhana penuh cinta kami sepanjang waktu memupuk memori yang kian hari kian bertambah, pun bingkai-bingkai yang menggambarkan warna-warna garis hidup kami.

Perjalananmu masih panjang, banyak lika-liku hidup dan misteri yang akan kau hadapi di depan sana, jangan mudah goyah. Berjanjilah pada dirimu sendiri untuk selalu berusaha memperbaiki diri.
Jangan lupakan Allah, libatkanlah Ia dalam setiap aktivitasmu. Aku percaya, kamu akan selalu jadi hebat dengan caramu sendiri. Jangan cepat sedih dan berkecil hati melihat teman-temanmu yang tumbuh pesat dengan caranya. All flowers beautiful on their own way, kan?
Salma percaya salma selalu bisa hebat! U can do it, Sal!

Oiya, kamu menanyakan kabar hafalan Quran ku, ya? Jujur, aku sungguh amat rindu denganku di masa lalu, yang dapat dengan mudah menghafal dan menjaga kalam-Nya setiap waktu. Ingin memaklumi diri karena lingkungan yang telah berubah, namun sungguh ini murni kesalahanku yang belum berusaha lebih keras untuk bisa seperti dulu lagi. Astaghfirullah. Kedepannya, berjanjilah untuk terus berusaha menjadi kamu yang selalu rindu melantunkan dan menghafal setiap ayat Alquran tanpa kenal lelah. Semangat ya, aku yakin kamu mampu.

Sekian dulu ya, terimakasih sudah selalu kuat untukku, jangan berhenti tebar kebaikan, jangan berhenti juga membahagiakan orang lain. Apa yang kau tanam, akan menjadi apa yang kau tuai kelak, kan? Semangat!
Semoga kuliahmu lancar selalu, lulus tepat waktu dan cita-citamu segera tercapai dan bermanfaat bagi semesta hehe aamiin. Balas surat ini ketika kamu sudah menjadi sarjana, ya!
Selamat menjalani dan menanti tahap selanjutnya dalam kehidupan!♡

Teruntuk Salma Mutiara Fajrina, S.ArsL
Dariku, Salma di usia 19 tahun.
(sekaligus membalas surat Salma di usia 15 tahun http://salma-mutiara.blogspot.com/2015/07/dear.html)

Bekasi, 16 Juli 2019



Komentar

Postingan Populer